3 buah penelitian terbaru
yang dipublikasikan di Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine
edisi Juli memberikan gambaran serupa bahwa semakin dini usia anak saat
menonton televisi, semakin buruk pengaruhnya terhadap pendidikan anak.
Penelitian
pertama menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki televisi di kamar
tidurnya akan mempunyai nilai 8 poin lebih rendah pada tes matematika
dibanding mereka yang tidak (memiliki televisi di kamarnya). Mereka juga
memiliki nilai yang lebih rendah pada tes berbahasa dan membaca.
Sebaliknya, bila anak tersebut memiliki akses komputer akan meningkatkan
skor pada berbagai tes yang diikutinya.
Penelitian kedua
mendapatkan bahwa semakin banyak seseorang menonton televisi pada usia
antara 5 dan 15 tahun, semakin rendah tingkat pendidikan yang
diselesaikan pada usia 26 tahun, dan hal tersebut ternyata tidak begitu
dipengaruhi oleh latar belakang sosial dan intelegensia orang tersebut.
Semakin dini usia anak saat menonton TV, semakin besar efek buruknya
terhadap kelulusan. Hal ini juga membawa kepada dugaan bahwa efek yang
terjadi bersifat jangka panjang.
Penelitian ketiga melaporkan
bahwa untuk anak yang berusia sangat muda, menonton televisi berkaitan
erat dengan nilai tes matematika dan membaca yang rendah. Pola yang
paling buruk terlihat pada anak berusia kurang dari 3 tahun yang
menonton televisi lebih dari 3 jam per hari.
Jadi, semuanya
berpulang kepada diri kita sendiri. Sebagian pakar menyatakan efek baik
dan buruk televisi juga sangat tergantung dari materi yang ditonton.
Tetapi, dari penelitian-penelitian ini mungkin kita bisa lebih
berhati-hati untuk meletakkan televisi hanya di ruang keluarga dan bukan
di kamar anak. Jangan biarkan anak terlalu banyak menonton televisi dan
upayakan agar anak baru mengenal televisi setelah usianya lebih dari 3
tahun
sumber http://www.info-sehat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar