Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam
jurnal Pediatrics menyimpulkan bahwa bayi-bayi yang diberikan dot dan
susu formula dalam waktu beberapa hari setelah lahir mempunyai
kemungkinan 50% lebih tinggi untuk tidak lagi mendapat ASI eksklusif
satu bulan kemudian.
Menurut peneliti dari University of
Rochester, New York, masih belum jelas alasan mengapa hal itu terjadi.
Apakah karena bayi mengalami “bingung puting” akibat dot dan botol susu
ataukah karena ibu dari bayi-bayi tersebut mengalami penurunan dalam
jumlah ASI.
Di antara bayi-bayi yang memerlukan susu formula juga
terdapat perbedaan antara mereka yang minum melalui botol susu dan
gelas. Ternyata, mereka yang mendapat susu melalui gelas lebih kecil
kemungkinannya untuk berhenti mendapat ASI. Penyebabnya mungkin karena
botol susu bisa memberikan susu formula dengan lebih baik sehingga
bayi-bayi itu menjadi kenyang.
Dot memang bisa menimbulkan banyak
masalah. Pemakaian dot yang berkepanjangan pun ditenggarai dapat
menimbulkan gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan gigi yang normal.
Selain itu, insiden untuk terjadinya infeksi telinga pun ternyata
meningkat.
Walaupun penelitian yang melibatkan lebih dari 700
bayi tersebut belum menjawab secara pasti mengapa hal itu terjadi, mari
kita coba hentikan budaya pemberian dot dan susu botol dalam waktu yang
terlalu dini.
Masih banyak jalan untuk menghentikan tangis buah
hati tercinta selain sekedar “menyumpalnya” dengan dot. Suara dan
belaian lembut penuh kasih yang Anda berikan tentu dapat menenangkan
hatinya.
sumber http://www.info-sehat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar