Maria Montessori (1780-1952),
seorang guru anak-anak yang terkenal pernah berujar: “Yakinlah bahwa di
dalam tubuh anak tersimpan semangat belajar yang luar biasa. Ia akan
memilih sendiri materi belajarnya dan berusaha menghadapi kesulitan yang
akan ditemui.”
Mungkin Anda pernah melihat bahwa anak Anda juga
melakukan apa yang dikatakan Montessori di atas. Misalnya, ketika si
kecil berusaha membuka bajunya sendiri, mencoret-coret kertas, ataupun
ketika ia memperhatikan sebuah buku dengan penuh minat. Hal-hal itu
merupakan bagian dari proses belajar anak Anda.
Karena itu, perlu
dukungan penuh dari orang tua agar waktu-waktu emas ini dapat digunakan
seoptimal mungkin. Hal ini, bisa Anda lakukan di rumah, tak hanya dapat
dilakukan oleh lembaga prasekolah saja. Contoh dukungan orang tua di
rumah:
1. Memberi mainan yang bersifat edukatif. Misalnya, permainan balok atau mainan lain yang bersifat konstruktif.
2. Merangsang minat baca dengan sering membacakan buku cerita bergambar menarik.
3. Dorong minat tulis dengan menyediakan alat tulis dan kertas.
4. Rangsang anak untuk belajar dengan memberikan pertanyaan secara
aktif ketika sedang dalam suatu perjalanan. Misalnya, “Coba, mana
pohonnya?”, “Mobil itu warna apa?”
5. Ajak si kecil belajar mandiri.
6. Memberi kesempatan padanya untuk belajar bersosialisasi.
Si Jago Meniru
Anak
memang jagoan meniru. Sebab, meniru merupakan satu cara melatih otak,
demikian kata pakar pendidikan asal Jerman, Hans Grothe. Untuk
memaksimalkan latihan otaknya itu, berilah contoh dalam kegiatan
sehari-hari yang merangsang kemampuan otak. Inilah beragam aktivitas
yang dapat dilakukan:
1. Eksplorasi lingkungan sekitar
Ajaklah si kecil melihat dunia sekitar sebagai objek untuk
dieksplorasi. Daun-daun kering misalnya, dapat dikumpulkan dan
ditempelkan ke dalam sebuah buku. Sambil melakukannya, hitunglah
daun-daun tersebut. Si kecil akan melihat dan mencoba meniru.
2. Melakukan gerakan sederhana
Ketika makan, si kecil memperhatikan bagaimana cara Anda
menggunakan sendok. Jangan kaget bila suatu hari ia berusaha menyuapi
Anda. Ia memang meniru gerakan tersebut. Perbanyaklah gerakan sederhana
seperti ini, misalnya melambaikan tangan, memberi ciuman, dan
sebagainya.
3. Bermain saling meniru gerakan
Permainan ini bisa dilakukan bila Anda merasa bahwa si kecil sudah bosan
dengan mainannya. Bila ia melakukan suatu gerakan, tirulah gerakan itu.
Lakukan berulang-ulang agar ia mengerti dan tertawa, dan nanti giliran
ia yang akan mengikuti gerakan Anda. Dalam permainan inilah Anda dapat
mengenalkan beberapa gerakan baru.
4. Mengucapkankata-kata
(Balita umumnya sudah dapat mengucapkan kata mama/papa, mungkin tips
untuk menambah kosakata / merangkai kata-kata)
Si kecil akan
senang mengulang kata-kata yang Anda ajarkan padanya. Mulailah dari
kata-kata yang simpel seperti Mama, Papa, mamam, dan sebagainya, supaya
ia bisa mengasah kosa katanya.
5. Melakukan sesuatu untuk orang lain
Kegemaran meniru juga bisa lakukan untuk melatih keterampilan
bersosialisasi. Ajarkan anak untuk melakukan sesuatu bagi orang lain,
misalnya mengambilkan sesuatu, bermain tanpa curang, mengucapkan "terima
kasih", "halo", dan "selamat tinggal", menengok kerabat yang sakit,
atau menghibur orang lain yang sedang sedih.
sumber www.sahabatnestle.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar