“Sebelum kita
makan dik, cuci tanganmu dulu….” lagu yang sangat sederhana tapi mengena
ini sudah bergaung di telinga saya sejak saya masih kecil. Lagu ini
memang enak, mudah dinyanyikan, diingat dan rasanya sulit untuk
terlupakan. Entah sudah berapa banyak di antara kita yang pernah
menyanyikan lagu ini dan entah ada berapa banyak pula yang benar-benar
mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Ah, itu sih biasa
Orang
mungkin memandang remeh arti pentingnya cuci tangan sebelum makan.
Kalau ditanya, pasti semua orang akan menjawab bahwa cuci tangan itu
baik bagi kesehatan. Tapi kalau ditanya kembali apakah ia selalu mencuci
tangan sebelum makan, maka jawabnya mungkin belum tentu.
Apa
lagi kini ada tren lain yaitu cuci tangan dengan cairan khusus pembersih
atau dengan sabun-sabun khusus yang katanya sangat efektif membersihkan
kuman. Mungkin benar adanya. Tapi, apakah bila kita mencuci tangan
dengan sabun biasa lalu tidak ada manfaatnya?
Cara murah untuk sehat
Sebuah
penelitian telah dilakukan di Karachi, kota terbesar di Pakistan. Para
peneliti membagi responden menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama
diberikan sabun anti bakteri, kelompok kedua diberikan sabun biasa, dan
kelompok terakhir tidak diberikan sabun (sebagai kelompok kontrol). Para
petugas mengunjungi ke 600 keluarga (yang diberi sabun) tersebut secara
rutin selama setahun untuk memastikan bahwa sabun tersebut memang
dipakai. 300 keluarga yang tidak diberi sabun tidak dikunjungi oleh
petugas.
Pada kelompok yang diberi sabun, angka kejadian radang
paru (pnemonia) turun 50%, prevalensi diare turun 53% dan penyakit
infeksi kulit (impetigo) turun 34% pada anak-anak yang berusia di bawah
15 tahun. Yang menarik, tidak ada perbedaan bermakna antara mereka yang
menggunakan sabun antibakteri dan sabun biasa. Artinya, yang paling
penting adalah cuci tangan sebelum makan, bukan sabun atau pembersih apa
yang dipakai.
Dari hasil tersebut, penelitian yang
dipublikasikan dalam jurnal Lancet ini memberikan gambaran kepada kita
arti pentingnya cuci tangan dengan sabun dalam mencegah 2 penyakit yang
banyak merengut korban jiwa (khususnya di negara berkembang), yaitu
diare dan pnemonia
Bagaimana dengan Indonesia?
Rasanya
tidak jauh berbeda. Diare dan pnemonia masih bertengger di peringkat
tertinggi penyakit yang banyak diderita oleh anak-anak kita dan otomatis
menyebabkan biaya pengobatan (termasuk yang disubsidi negara) menjadi
tinggi. Karena itu, ada baiknya kita semua kembali menyanyikan lagu
“cuci tangan” tersebut sambil tidak lupa untuk mempraktekkannya. Cara
murah, mudah dan efektif untuk mencegah (setidaknya) diare dan pnemonia
sumber http://www.info-sehat.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar