http://www.gizi.net/asi/download/KEUNGGULAN%20ASI%20DAN%20MANFAAT%20MENYUSUI.doc
Keunggulan dan manfaat menyusui dapat dilihat dari beberapa aspek
yaitu: aspek gizi, aspek imunologik, aspek psikologi, aspek kecerdasan,
neurologis, ekonomis dan aspek penundaan kehamilan.
1.Aspek Gizi.
Manfaat Kolostrum
· Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare.
· Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari
hisapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun
cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu kolostrum
harus diberikan pada bayi.
· Kolostrum mengandung protein,vitamin A yang tinggi dan mengandung
karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi
pada hari-hari pertama kelahiran.
· Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.
Komposisi ASI
· ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai,
juga mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat
dalam ASI tersebut.
· ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi/anak.
· Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan
antara Whei dan Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio Whei dengan Casein
merupakan salah satu keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI
mengandung whey lebih banyak yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan
protein ASI lebih mudah diserap. Sedangkan pada susu sapi mempunyai
perbandingan Whey :Casein adalah 20 : 80, sehingga tidak mudah diserap.
Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI
· Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI
yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk
proses maturasi sel otak. Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa
defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada retina mata.
· Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam
lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang
diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan
AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan
anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa
dari substansi pembentuknya (precursor) yaitu masing-masing dari Omega 3
(asam linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat).
2. Aspek Imunologik
· ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi.
· Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup
tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri
patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.
· Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.
· Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan
salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak
daripada susu sapi.
· Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel
per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu: Brochus-Asociated Lympocyte Tissue
(BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT)
antibodi saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue
(MALT) antibodi jaringan payudara ibu.
· Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen,
menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga
keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan
bakteri yang merugikan.
3. Aspek Psikologik
· Rasa percaya diri ibu untuk menyusui : bahwa ibu mampu menyusui
dengan produksi ASI yang mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh
emosi ibu dan kasih saying terhadap bayi akan meningkatkan produksi
hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi
ASI.
· Interaksi Ibu dan Bayi: Pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada kesatuan ibu-bayi tersebut.
· Pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-bayi
terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin
contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan
kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal
sejak bayi masih dalam rahim.
4. Aspek Kecerdasan
· Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan
untuk perkembangan system syaraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan
bayi.
· Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki
IQ point 4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih
tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 point lebih tinggi pada usia 8.5
tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.
5. Aspek Neurologis
· Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap
dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.
6. Aspek Ekonomis
· Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan
biaya untuk makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan. Dengan demikian
akan menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula dan
peralatannya.
7. Aspek Penundaan Kehamilan
· Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan,
sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara
umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).
Sumber: Buku Panduan Manajemen Laktasi: Dit.Gizi Masyarakat-Depkes RI,2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar