MOTHER & BABY: Thursday, 12 Jun 2003 13:20:43 WIB
Makanan bergizi yang paling baik untuk bayi adalah ASI (Air Susu
Ibu). Pemberian ASI secara eksklusif dan optimal akan membuat bayi
tumbuh sehat, kuat, dan cerdas. Bagaimana tidak? ASI mengandung 200 zat
gizi dan memberikan kekebalan buat bayi hingga 20 kali lipat.
Carolina bekerja di suatu perusahaan swasta di Jakarta. Tahun lalu
ia melahirkan bayi kembar. Ia bersyukur karena produksi ASI-nya begitu
lancar, sehingga bisa menyusui bayi-bayi itu selama enam bulan pertama
tanpa tambahan susu kaleng atau makanan padat sama sekali.
Ketika masa cutinya habis ia selalu-memeras air susunya dan
menyimpannya di kulkas. Dengan demikian, kedua bayinya bisa tetap
mengasup ASI dengan baik. Tentu saja suami dan orangtuanya sangat
mendukung langkah tersebut. Berkat ASI, Roy dan Joy, anak-anak Carolina,
tumbuh sehat, kuat, dan kebal dari sakit. Ketika ada anggota keluarga
itu yang terserang flu, mereka tidak tertular. Kemudian pada saat mereka
mulai mengasup makanan tambahan, tidak ada masalah yang berkaitan
dengan pencernaannya. "Meski mereka sudah mendapat makanan tambahan,
saya tetap memberikan ASI sampai si kembar berusia satu tahun. Saya
ingin membuktikan bahwa untuk menciptakan anak sehat tidak harus pakai
biaya mahal," ungkap Carolina mantap.
Berisi 200 Zat
menurut Dr. Utami Roesli, Sp.A. MBA IBCLC, spesialis anak di RS St.
Carolus Jakarta, di dalam ASI terkandung lebih dari 200 unsur zat yang
sangat bermanfaat bagi pertumbuhon bayi. Zat-zat itu antara lain putih
telur, lemak, protein, karbohidrat, vitamin, mineral, hormon
pertumbuhan, berbagai enzim, zat kekebalan, dan lainlain.
Sayang sekali masih banyak orang yang tidak paham betul bahwa ASI
memiliki nilai yang tiada tandingannya dibandingkan dengan susu formula
atau makanan tambahan lain. Kenyataan ini mesti disosialisasikan secara
lebih gencar dan terus-menerus.
Kelebihan ASI pertama-tama terletak pada kekhususannya. Susu kuda
sangat cocok untuk bayi kuda, susu jerapah bagi bayi jerapah. Bayi
manusia juga akan jauh lebih baik jika diberi susu yang paling cocok,
yakni ASI, bukan susu hewan.
Karena itu, ASI sering kita kenal dengan sebutan ASI eksklusif
(exclusive breast feeding). Selain khusus karena berasal dari spesies
yang sama, yakni manusia, kandungan ASI bisa menyesuaikan kebutuhan bayi
dengan perkembangan usianya.
ASI yang keluar saat kelahiran sampai hari ke-4 atau ke-7 disebut
kolostrum. ASI yang keluar di hari ke-7 sampai ke10 atau ke-14 setelah
kelahiran disebut ASI transisi. ASI yang keluar sesudah hari ke-14
kelahiran disebut ASI matang.
Komposisi gizi ketiga jenis ASI tersebut masirig-masing berbeda.
"Bahkan terdapat perbedaan komposisi ASI dari menit ke menit," tutur
Ketua Pemasyarakatan Pemberian AS Eksklusif RS St. Carolus Jakarta ini.
Misalnya saja kandungan lemak pada ASI saat bayi berumur 3-5 hari
adalah 1,85 g/dl. Pada saat usia bayi 15-18 hari, kandungan lemak itu
menjadi 3,06 g/dl.
30 Menit Setelah Lahir
Pada hari pertama setelah melahirkan, kandungan gizi AS sangat
tinggi. Dr. Utami pun selalu menganjurkan agar selambatnya 30 menit atau
setengah jam setelah lahir, bayi harus segera disusui ibunya. Pada saat
itu susu ibu menghasilkan kolostrum, susu jolong, atau susu awal yang
warnanya kekuningan dan encer.
Kolostrum ini kaya zat gizi dan antibodi yang berfungsi untuk
melindungi bayi dari infeksi. Kolostrum akan muncul lagi 30 jam
kemudian. Itu artinya kalau bayi tidak segera mendapat kolostrum
pertama, dia kehilangan zat bergizi' tinggi dari ibunya.
Walaupun bayi masih punya kesempatan untuk mendapatkannya, produksi
kolostrum selanjutnya hanya 30 mililiter sehari. Itu artinya, kolostrum
diproduksi hanya satu mililiter dalam satu jam.
Tentu saja ini sangat kurang. Padahal, kolostrum mengandung protein,
mineral, serta vitamin A, E, dan B 12. Bahkan kolostrum mengandung
lebih sedikit lemak dan gula dibandingkan dengan ASI yang diproduksi
pada hari-hari berikut berperan membersihkan air empedu dan mucus
(meconium) pada saluran pencernaan bayi. Iru sangat penting karena pada
masa sesudah kelahiran, bayi sangat rentan terhadap infeksi dan
lingkungan yang sangat baru baginya. Kolostrum juga akan menghilangkan
rasa lapar pada bayi baru lahir tanpa harus disertai asupan gula atau
susu formula.
Menurut Dr. Utami, ASI yang keluar pada lima menit pertama dinamakan
foremilk. Komposisinya berbeda dengan ASI yang keluar kemudian atau
hindmilk. Foremilk lebih encer, mengandung protein tinggi dan
karbohidrat rendah.
Sementara hindmilk mengandung karbohidrat tinggi, protein rendah,
dan kandungan ngan lemaknya 4-5 kali lebih banyak dibandingkan dengan
foremilk. Hindmilk inilah yang mengenyangkan bayi.
Warisan Zat Kebal
Selain mengenyangkan, kolostrum mengandung zat immunoglobulin atau
kekebalan. Jenis protein yang bertugas memerangi infeksi dalam tubuh itu
tidak dimiliki oleh susu hewan. Kandungan zat ini dalam kolostrum
sekitar 10 hingga 17 kali lebih banyak daripada yang sama.
Efektivitas pemanfaatan ASI akan terasa sekali bila yang menyusui
bayi itu adalah ibunya sendiri. Bila dua orang ibu melahirkan dan
bayinya tertukar, ASI yang diberikan oleh keduanya tidak akan cocok
walaupun tak memiliki efek samping pada bayi.
Enam Bulan Pertama
Mengingat ASI adalah makanan yang paling cocok bagi bayi, WHO
menganjurkan agar selama usia 0 sampai enam bulan bayi hanya diberi ASI
sebagai menu utama dan satu-satunya. Anjuran ini sangat beralasan karena
selain setipe dan memiliki zat kekebalan, kandungan ASI juga bisa
mencerdaskan bayi.
Di dalam ASI terdapat taurine yang sangat penting dalam proses
pembentukan sel-sel otak, sel-sel saraf, dan retina. Taurine adalah asam
amino yang digunakan untuk membantu penyerapan lemak dan vitamin yang
larut dalam lemak. Taurine juga membantu mengatur detakan jantung,
menstabilkan-membran sel, dan memelihara kelangsungan sel-sel otak.
Selain itu; taurine juga mengandung lemak rantai panjang. Lemak
inilah cikal bakal pembentuk Arachidonic Acid (ARA) atau asam linoleat
(omega-6) dan Docosa Hexaenoic Acid (DHA) atau asam alfalinolenat
(omega-3). Kedua bahan ini diketahui amat berguna dalam perkembangan
saraf otak dan indra penglihatan. Dr. Utami menegaskan bahwa DHA dan ARA
ini tidak terdapat dalam susu sapi atau susu hewan lain.
Walaupun dalam susu formula (susu sapi yang dibuat dengan tambahan
bahan lain) dikatakan dilengkapi DHA dan ARA, penyerapan pencernaan bayi
tidak akan optimal, hanya sekitar 20 persen. Padahal, DHA dan ARA yang
terdapat dalam ASI bisa diserap oleh pencernaan bayi sebanyak 100 persen
dengan bantuan enzim lipase.
Optimalnya penyerapan DHA dan ARA itu membuat perkembangan otak bayi
semakin maksimal. Kecerdasannya akan terus meningkat apalagi bila usia
12 bulan ia masih diberi ASI, selain makanan tambahan lain yang
bemanfaat.
Sehat Jiwa Raga
Manfaat ASI tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik. Efek pada
kesehatan jiwa juga ada. Dr. Utami menyatakan bahwa pemberian ASI
eksklusif merupakan bagian dari pendidikan anak. ASI tidak hanya
mencerdaskan anak dari segi otak, tetapi juga hati dan spiritualitas.
Walaupun masih perlu penelitian lanjut terhadap kesimpulan itu,
uraian sementara ini bisa membantu menjelaskan konsep tersebut. Saat
berada dalam kandungan, bayi seolah berada dalam surga yang sungguh
menyejukkan dan menenteramkan.
Air ketuban yang silih berganti karena selalu mengalami siklus
bagaikan usapan lembut, rahim tempat bayi tidur melindunginya dari
bahaya, detak jantung ibu bagaikan senandung merdu yang meninabobokan
dia, dan napas ibu seolah ayunan yang menimangnya. Suasana ini
benar-benar nyaman dan tiada duanya bagi bayi.
Sewaktu lahir, bayi benar-benar merasa terkejut dengan dunia yang
lain sama sekali dengan yang ia rasakan sebelumnya. Banyak hal asing
harus dihadapinya. Satu-satunya yang bisa dipercaya adalah sang ibu.
Karena itu, menyusui menjadi terapi yang sangat tepat untuk
mengembalikan suasana yang dirasakan bayi selama ada dalam kandungan.
Dekapan dan elusan lembut sang ibu saat menyusui membuat bayi merasa
aman dan tenteram. Ketenteraman itu ikut mendukung pertumbuhan sang bayi
dengan lebih baik. "Apalagi bila sang ibu membacakan kata-kata bijak
seperti dari kitab suci. Bayi akan semakin bertumbuh sesuai harapan sang
ibu, menjadi anak baik dan saleh," tutur Dr. Utami.
® Abdi Susanto
Senior, edisi No. 21/16 - 22 Mei 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar